BRI pun masih berfokus menyasar segmen UMKM dan mikro dalam mencapai target pertumbuhan tersebut. "Di 2021 tantangan kita adalah menumbuhkan kredit supaya bisa berkontribusi untuk mengangkat pertumbuhan ekonomi. Di 2020, secara nasional kredit tumbuh minus 2,4 persen. Saya kira BRI menyumbang kontribusi yang tumbuh positif," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan penggabungan BRI, Pegadaian dan PNM untuk mengakselerasi akses keuangan UMKM. Integrasi tersebut akan menyasar 57 juta nasabah Ultra Mikro (UMi) dan UMKM.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 juta nasabah di antaranya belum memiliki akses keuangan formal. "Jadi, memang tujuan utama integrasi Ultra Mikro untuk membangun satu ekosistem yang meng-onboard para pelaku usaha UMi yang memang belum terjangkau keuangan formal," kata Tiko, Senin, 18 Januari 2021.
Sinergi dalam bentuk holding tiga BUMN itu, kata Tiko, akan berfokus pada tiga hal. Yakni, mengefisienkan cost of fund sehingga bisa lebih rendah, sinergi jaringan sehingga ekspansi usaha bisa dilakukan dengan biaya lebih murah, serta sinergi digitalisasi dan platform untuk optimalisasi pemberdayaan satu data yang bisa menjangkau data UMKM nasional.
BISNIS
Baca: Disebut Awam soal Medis, Begini Peran Budi Gunadi Sadikin dalam Holding RS BUMN