3. Haryanto Sahari
Haryanto Sahari adalah anggota Komite Audit Rumah Sakit Hermina untuk periode 2018-2020. Dinukil dari laman resmi perseroan, Haryanto juga menjabat sebagai Komisaris Independen di PT Bank Permata Tbk sejak tahun 2017, anggota Komite Audit di PT Unilever Tbk dan Universitas Indonesia sejak tahun 2016, dan Presiden Komisaris di PT Bukit Barisan Indah Prima sejak tahun 2011.
Haryanto Sahari. herminahospitals.com
Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini sempat tercatat menjabat di berbagai perusahaan, antara lain sebagai Presiden Komisaris di PT Batanghari Sawit Sejahtera (2011–2017), Presiden Komisaris di PT Kaswari Unggul (2011–2017), Presiden Komisaris di PT Flora Wahana Tirta (2011–2017), Presiden Komisaris di PT Ekajaya Multiperkasa (2011–2017), Presiden Komisaris di PT Aditarwan (2011–2017), dan Presiden Komisaris di PT Arta Prigel (2011–2017).
Selain itu, ia pernah juga menjabat Presiden Komisaris di PT Perkebunan Inti Sawit Subur (2011–2017), Komisaris di PT Kikim Resources (2012–2017), Komisaris di PT Agri Capital Resources (2010–2016), Komisaris di PT Tempirai Palm Resources (2009–2016), Komisaris di PT Rambang Agro Jaya (2008–2016).
Di samping malang melintang sebagai komisaris perusahaan, Haryanto sempat berkarir di PricewaterhouseCooper Indonesia sejak 1986 hingga 2017. Ia juga pernah menjadi Asisten Manajer di KAP Santoso Harsokusumo Indonesia pada 1980 hingga 1985.
Sebelumnya, Anggota Komisi XI DPR, Hendrawan Supratikno memastikan penetapan dewas SWF tidak melalui uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di parlemen. Mekanisme penetapan nama-nama tersebut telah dilakukan lewat konsultasi antara pemerintah dan pimpinan DPR. "Terma dikonsultasikan tidak otomatis dimaknai FPT,” ujarnya saat dihubungi pada Kamis, 21 Januari 2021.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY | ANTARA
Baca: Penetapan Dewan Pengawas SWF Indonesia Tak Lewat Fit and Proper Test di DPR