Hal senada disampaikan oleh Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Lani Darmawan. Ia mengatakan penyesuaian suku bunga deposito atau produk simpanan lainnya akan tergantung dari pergerakan BI rate.
Perseroan saat ini fokus menjaga rasio CASA yang pada tahun lalu mencapai 60 persen. "Fokus di dana murah (CASA) sudah cukup dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu mencapai hampir 60 persen. Tahun ini tetap terus fokus di CASA," ucap Lani.
Senior Faculty LPPI Moch Amin Nurdin menjelaskan, di masa pandemi, bank-bank mengerem laju pertumbuhan kredit sehingga pertumbuhan pendapatan bunga maupun NIM tertahan. Dari situ, bank berupaya mengurangi dana mahal agar margin terjaga dengan baik.
"Deposito merupakan bagian dari cost of fund yang cukup signifikan, sehingga harus dikurangi agar margin terjaga dengan baik," ujar Amin. Ia memperkirakan tren suku bunga deposito diperkirakan masih akan terus melandai seiring dengan upaya bank menjaga biaya dana.
BCA sebelumnya diketahui kembali agresif memangkas suku bunga deposito pada awal tahun ini. Mulai 18 Januari 2021, suku bunga deposito rupiah BBCA turun menjadi 3,00 persen per tahun. Besaran suku bunga tersebut dipatok untuk seluruh tenor dan tiering saldo.
Sebelumnya, suku bunga deposito rupiah BCA tercatat sebesar 3,1 persen per tahun yang mulai berlaku pada 5 Januari 2021. Dengan demikian, pada penyesuaian terakhir, perseroan memangkas 10 basis poin suku bunga depositonya.
Baca: Turunkan Bunga Deposito jadi 3 Persen, Bos BCA: Bisa Lebih Rendah Lagi