Adapun, Kementerian Keuangan menolak memberikan komentar terhadap informasi tersebut. Sementara, Bloomberg juga belum menerima tanggapan dari para nama-nama yang muncul sebagai calon pimpinan lembaga tersebut.
Pemerintah Indonesia berencana untuk memulai lembaga ini pada 2021 dengan aset senilai US$ 5 miliar dan akan mencari investasi sekitar US$ 16 miliar pada tahap awal. Cyril Noerhadi, Chairman Creador Capital Group Indonesia, kemungkinan besar akan ditunjuk sebagai salah satu anggota dewan pengawas dana.
Berbeda dari lembaga pengelola investasi di beberapa negara maju, seperti Norwegia dan Singapura yang memiliki tugas untuk mengelola pendapatan dari sektor minyak atau cadangan devisa, INA didesain untuk menarik modal asing.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan lembaga pengelola investasi anyar itu telah memperoleh miliaran dolar dalam bentuk jaminan dari AS dan Jepang sebelum mulai beroperasi tahun ini.
Pemerintah Jepang berkomitmen mendukung pendanaan SWF senilai US$ 4 miliar melalui Bank Jepang untuk Kerja Sama Internasional. Angka tersebut setara dengan dua kali lipat jumlah yang dijanjikan oleh International Development Finance Corporation AS.
BISNIS
Baca: SWF Diyakini Raup Rp 281,1 Triliun dalam 2 Bulan, Jokowi: Duit yang Gede Banget