TEMPO.CO, Jakarta - Pasca gempa bermagnitudo 6,2 yang melanda Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, Pertamina memastikan seluruh SPBU di Mamuju dengan stok BBM yang memadai. Dengan memanfaatkan implementasi digitalisasi di SPBU, perseroan mengklaim stok BBM di Mamuju dan Majene terpantau aman dan real-time sehingga pengiriman ke SPBU dapat termonitor sebelum stok habis.
Menurut data Pertamina, stok BBM pada pagi hari tadi di Mamuju sebesar 254 ribu liter atau disiagakan lebih dari dua kali lipat dari konsumsi normal harian. Sedangkan Majene, terpantau sebesar 80 ribu liter atau dua kali lipat juga dari konsumsi normal harian.
Region Manager Retail Sales Aribawa mengatakan pasca gempa Mamuju dan Majene, Pertamina melalukan berbagai langkah antisipasi dan upaya untuk memastikan pasokan BBM dan LPG aman, baik untuk masyarakat umum maupun tenaga medis dan tim SAR serta seluruh pihak yang membantu upaya pemulihan bencana ini.
“Penyaluran kita suplai dari Donggala untuk Mamuju dan Parepare untuk Majene. Total ditambahkan pasokan seratus persen lebih besar dari penyaluran kondisi normal,” ujar Aribawa dalam keterangan tertulis, Selasa, 19 Januari 2021.
Dia juga mengatakan kondisi elpiji sangat aman lantaran perseroan menambah 130 Metrik Ton atau sekitar 43.300 tabung LPG 3 kilogram melalui titik suplai elpiji di SPPBE Mamuju.
“Selain penyaluran melalui 207 pangkalan LPG di Mamuju dan 162 pangkalan LPG di Majene, Pertamina juga mengaktifkan 3 SPBU di Mamuju sebagai tempat penjualan LPG 3 kg langsung dari truk dengan harga HET yakni Rp 18.500,” ujar Aribawa.