TEMPO.CO, Jakarta – Tim SAR gabungan masih mencari memori cockpit voice recorder atau CVR milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang berisi rekaman percakapan data pilot dan ko-pilot di dalam kokpit. Pencarian hari ini diperkirakan masih terkendala cuaca buruk.
“Cuaca kurang baik hari ini, penyelamatan riskan,” ujar Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman saat dihubungi Tempo melalui pesan pendek pada Selasa, 19 Januari 2021.
Berdasarkan data rekaman cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang diterima Basarnas, cuaca buruk menyebabkan gelombang di sekitar lokasi pencarian pesawat tinggi dengan kisaran 1,5-2 meter. Tingginya gelombang didorong oleh kecepatan embusan angin rata-rata 31 knot.
Tim SAR sebelumnya telah menemukan casing dan baterai CVR milik pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu tersebut. Tim juga lebih dulu menemukan bagian kotak hitam atau black box berupa flight data recorder (FDR) yang berisi rekaman data penerbangan.
Penemuan memori CVR dinilai penting untuk melengkapi data dalam proses investigasi kecelakaan pesawat yang tengah dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Rasman mengatakan Basarnas telah mengerahkan 300 penyelam untuk melakukan pencarian memori CVR. Rasman memastikan penyelam yang terlibat dalam operasi SAR masih berada dalam kondisi yang fit.