TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyerahkan pemilihan mitra pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero).
"Tentang partner pertamina dalam hal ini, pertamina sedang melakukan kajian itu, siapa partner yang paling tepat. Itu urusan B2B (business to business)," ujar Tutuka dalam konferensi video, Senin, 18 Januari 2021.
Kendati demikian, ia mengatakan pemilihan mitra ini sangat penting dalam menentukan keberhasilan pengelolaan blok migas tersebut ke depannya. "Ini sangat penting menentukan keberhasilan ke depan. Baik dari segi kompetensi, maupun finansial. Itu yang pokok."
Tutuka mengatakan Blok Rokan menjadi salah satu andalan produksi nasional. Karena itu, ia mengatakan perlunya kehati-hatian dalam menangani wilayah tersebut. Saat ini, proses transisi pengelolaan di Blok Rokan masih berjalan.
"Pengeboran yang dijanjikan oleh Chevron itu telah dilaksanakan dan sekarang dilakukan pengeboran selanjutnya untuk mencapai target," ujar Tutuka.
Sebelumnya, Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya mempercepat transfer data eksplorasi dan eksploitasi lapangan utama agar bisa segera menyiapkan kegiatan pemboran 44 sumur di Blok Rokan.
Pertamina menargetkan dapat segera melakukan pemboran tersebut setelah masa peralihan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) ke PHR pada 9 Agustus 2021.