TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan memastikan Bandara Tampa Padang dan Bandara Sumarorong di Sulawesi Barat beroperasi normal setelah gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang wilayah Majene.
“Kondisi bandara dan navigasi penerbangan masih dapat melayani operasi penerbangan secara normal di Bandara Tampa padang, sedangkan untuk Bandara Sumarorong tidak terdapat kerusakan baik fasilitas sisi udara maupun sisi darat," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto, Jumat, 15 Januari 2021.
Novie mengimbau seluruh petugas bandara melakukan monitoring secara berkala dan melaporkan kondisi operasional penerbangan yang berlangsung. Dia menyebut koordinasi penting dilakukan agar adanya kerusakan tidak mengganggu keselamatan penerbangan.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,2, Jokowi Instruksikan Doni Monardo dan Risma ke Majene
Adapun secara umum, Novie menggambarkan kondisi pegawai serta fasilitas bandara tidak mengalami kendala. Ia menyebut kerusakan hanya bersifat minor, yakni terjadi pada beberapa fasilitas. Kerusakan itu kini sedang diperbaiki.
Ia merinci, di Bandara Tampa Padang terjadi kerusakan pada plafon gedung terminal. Untuk sementara, kata dia, petugas sedang melakukan perbaikan. Listrik utama yang dialiri dari PLN pun dalam kondisi mati. Sehingga, bandara saat ini menggunakan Secondary Power.
Selain kerusakan di plafon, sisi gedung tower penerbangan mengalami keretakan. Karena itu, pemanduan penerbangan sementara dilakukan di gedung PK-PPK. Pelayanan navigasi pun masih beroperasi normal dengan status AFIS.
Sedangkan untuk Bandar Udara Sumarorong, kondisi fasilitas sisi udara dan sisi darat tidak mengalami kerusakan. Hanya, jalan akses penghubung antara kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa longsor lantaran gempa dan hujan deras. “Kami telah menginstruksikan bantuan dari bandara sekitar untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi terkait rencana distribusi bantuan operasional dan atau logistik jika memungkinkan," tutur Novie.
