TEMPO.CO, Jakarta - Emiten pelayanan kesehatan, PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. (DGNS), mengincar dana segar Rp 50 miliar melalui penawaran saham perdana umum atau Initial Public Offering (IPO) pada hari ini, Jumat, 15 Januari 2021.
Dalam keterbukaan informasi di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Diagnos Laboratorium Utama akan melepas berencana melepas 250 juta saham, atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO.
Nilai nominal saham Rp 25 dan harga penawaran ditetapkan sebesar Rp 200 per saham. Dengan demikian, Diagnosa Laboratorium Utama berpotensi mendapatkan dana segar sebesar Rp 50 miliar.
PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dalam prospektus perseroan, manajemen merincikan dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha sebanyak 42,6 persen, sedangkan sekitar 57,4 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
“Pengembangan usaha ditujukan untuk pembangunan laboratorium utama, pembangunan cabang Makassar, pembangunan cabang Surabaya dan pembangunan cabang medan yang ditargetkan akan selesai pada 2021,” tulis Manajemen Diagnos Laboratorium Utama dalam prospektusnya.