Hilman yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Banjar menjelaskan pihaknya berupaya memulihkan kondisi jalan nasional penghubung kabupaten kota itu.
Jalan itu merupakan akses utama dari Kota Banjarmasin menuju kawasan Hulu Sungai di Kalsel seperti Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Tabalong.
"Kami sudah mengkoordinasikan dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banjarmasin untuk segera memulihkan dengan memasang sheet file di jalan sehingga bisa dilintasi untuk sementara," kata Hilman.
Saat ini, tindakan darurat penanganan terus dilakukan agar jalan nasional yang menjadi akses utama antar kabupaten dan kota itu dilintasi terutama sebagai jalur evakuasi dan mobilisasi logistik. Namun hal tersebut terkendala di antaranya karena ada trailler terjebak banjir di beberapa tempat sehingga tidak bisa memobilisasi dari Gudang PU Projakal di Banjarbaru. "Namun sudah bisa diatasi trailler milik Pemkab Banjar untuk mengangkut material ke lokasi jembatan."
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina meminta warganya untuk terus waspada curah hujan yang tinggi yang berdampak pada meluapnya air sungai dan banjir di daerah itu. Ia menyatakan dengan terjadinya curah hujan tinggi sejak Rabu malam kemarin hingga Kamis siang ini hampir tanpa henti membuat sebagian besar wilayah pemukiman warga mengalami genangan.
Genangan khususnya yang berada di daerah pinggiran sungai, karena debit air yang tinggi datang dari hulu, hingga meluap. Akhirnya banjir di mana-mana. "Makanya kita minta semua harus waspada meluapnya air sungai ini," ujar Ibnu.
Meski sudah terjadi genangan di mana-mana bahkan air sungai mulai meluap, Ibnu Sina menyatakan pemerintah kota belum menetapkan daerah ini siaga bencana banjir, namun tetap waspada banjir. "Saat ini daerah kita memasuki musim hujan dengan debit air tinggi, pastikan saluran dan drainase tidak tersumbat dan sungai berfungsi dengan baik," tuturnya menanggapi kondisi terakhir banjir Kalsel tersebut.
ANTARA
Baca: Banjir di Masa Libur Tahun Baru, Peritel Rugi Rp 135 M per Hari