Sandiaga menjelaskan strategi jangka pendek ditempuh selama periode 2020-2021. Pada masa pemulihan jangka pendek, sektor pariwisata tidak bisa bergantung kepada wisatawan mancanegara. Sebab, pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah menutup akses sementara bagi turis asing sampai waktu yang belum ditentukan.
Sementara itu pada fase menengah, yakni 2022 hingga 2024, Kementerian akan menjajaki pertumbuhan awal untuk kunjungan turis internasional. Secara simultan, Kementerian akan meningkatkan kinerja pariwisata domestik.
Kemudian pada jangka panjang, yakni 2025 hingga 2030, Kementerian berupaya mengembalikan kondisi pariwisata secara penuh dan menargetkan Indonesia menjadi tujuan utama bagi turis domestik serta internasional. “Akselerasi investasi dalam perkembangan dapat memberikan manfaat jangka panjang yang luar biasa,” tuturnya seperti dalam paparan.
Sandiaga pun membidik potensi pariwisata baru, seperti pengembangan desa wisata. Hingga 2024, kata dia, Kementerian menargetkan pengembangan 244 desa wisata kelar dilaksanakan. Program ini akan dikerjasamakan dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Dalam pengembangannya, Kementerian menetapkan empat kategori desa wisata, yaitu desa rintisan, desa berkembang, desa maju, dan desa mandiri. “Kami akan profiling 244 desa wisata dilanjutkan dengan pendampingan agar bisa menjadi desa wisata yang mandiri dan berkelanjutan,” katanya. Sandiaga Uno menargetkan desa wisata menghasilkan produk unggulan atau one village one product.
Baca: Luhut Minta ke Sandiaga Uno Pembangunan Hotel Wisatawan Dikurangi