Soal autothrottle SJ-182, sumber mengatakan sistem tersebut sudah mengalami persoalan sejak Desember 2020 atau saat pesawat kembali terbang pasca-dikandangkan selama sembilan bulan.
Soerjanto menerangkan, bila sistem tersebut bermasalah, semestinya dapat diantisipasi dengan pengaturan yang manual. “Enggak masalah, tinggal pakai tangan seperti zaman dulu,” katanya.
Pihak Sriwijaya Air belum menjawab terkait adanya dugaan problem pada sistem autothrottle. Namun, Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena beberapa waktu lalu berkukuh kondisi pesawat sehat sebelum terbang sesuai informasi dari tim maintenance.
“Kondisi pesawat dalam keadaan sehat karena sebelumnya terbang ke Pontianak, (armada) PP dan Pangkalpinang,” ujar Jefferson.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan menyatakan memastikan Sriwijaya Air SJ 182 dinyatakan dalam kondisi laik udara sebelum terbang. Pesawat jenis B737-500 tersebut telah memiliki Certificate of Airworthiness (Sertifikat Kelaikudaraan) yang diterbitkan oleh Kemenhub dengan masa berlaku sampai dengan 17 Desember 2021.
“Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan pengawasan rutin sesuai dengan program pengawasan dalam rangka perpanjangan sertifikat pengoperasian pesawat (AOC) Sriwijaya Air pada bulan November 2020. Hasilnya Sriwijaya Air telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan,” kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati.