TEMPO.CO, Jakarta - Jajaran Direksi Sriwijaya Air menemui keluarga korban jatuhnya pesawat SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di Hotel Mercure, Jakarta, Selasa, 12 Januari 2021. Pertemuan juga dihadiri Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT.
"Pertemuan ini untuk menginformasikan perkembangan proses investigasi, penyebab terjadinya musibah kecelakaan pesawat SJ 182," kata Corporate Communication Sriwijaya Air dalam keterangannya, Rabu, 13 Januari 2021.
Baca Juga: KNKT Ungkap Cara Investigasi Jatuhnya Sriwijaya Air bila CVR Tak Ditemukan
Dalam pertemuan tersebut, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono meminta keluarga korban menghindari spekulasi, misinformasi, dan disinformasi yang berkembang. KNKT juga memastikan akan membuat laporan yang detail dan menyeluruh serta transparan terkait investigasi kecelakaan pesawat.
Saat ini, proses investigasi sedang dilakukan. Laporan awal terhadap investigasi akan disajikan dalam 30 hari setelah insiden terjadi.
Meski demikian, laporan awal ini belum termasuk hasil analisis Komite. "Karena butuh waktu untuk mengungkap penyebabnya seperti apa, masalahnya di mana, atau pemeliharaannya bagaimana, semua pasti akan diungkapkan,” kata Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo.
Tim SAR gabungan kemarin telah menemukan kotak hitam atau black box berupa flight data recorder (FDR) di sekitar Perairan Kepulauan Seribu. Direktur Sriwijaya Air Jefferson Jauwena mengapresiasi hasil pencarian tersebut.
Dia berharap keberadaan black box lainnya, yaitu cockpit voice recorder atau CVR juga segera ditemukan. "Dan tentu saja dengan penemuan ini, besar harapannya agar proses investigasi penyebab kecelakaan SJ 182 dapat segera diungkap dan menjadi panduan dunia aviasi ke depan," ujar Jefferson.