TEMPO.CO, Jakarta - Tim evakuasi dari TNI Angkatan Laut atau TNI AL yang tergabung dalam operasi KRI Parang menyerahkan temuan berupa bangkai velg roda pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kepada Basarnas, Rabu petang, 13 Januari 2021.
Temuan ini diserahkan bersama tiga kantong berisi serpihan badan pesawat.
Hasil temuan TNI AL tersebut diserahkan di Posko JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 18.30 WIB. Sekitar 30 menit sebelumnya, tim dari Badan Keamanan Laut atau Bakamla juga menyerahkan temuan serupa, yakni dua kantong berisi serpihan pesawat dan body part.
Baca Juga: Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 Berimbas ke Pariwisata, Sandiaga Revisi Target
"Jam 18.08 WIB kami akan menerima objek pencarian dari Bakamla. Satu kantong berisi body part dan satu kantong serpihan pesawat," ujar Direktur Ops Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman di Posko JICT, Jakarta Utara, Rabu petang, 13 Januari.
Rasman mengatakan benda-benda temuan tersebut langsung diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi dan Disaster Victim Identification (DVI) untuk pemeriksaan. Dua kapal ini merupakan kapal terakhir yang mengevakuasi hasil temuan di lokasi kecelakaan pada hari ini.
Adapun aktivitas pencarian sepanjang hari kelima evakuasi, kata Rasman, tidak dapat seoptimal hari sebelumnya karena cuaca buruk. "Dalam kondisi cuaca yang kurang bersahabat, tidak segencar kemarin, penyelam masih bisa menemukan objek pencarian.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan kesiapasiagaan Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji sebelumnya mengatakan operasi pencarian korban dan bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dihentikan sementara. Operasi disetop lantaran cuaca buruk.
"Masih tidak mendukung untuk dilaksanakannya operasi pencarian dan pertolongan, dalam hal ini adalah penyelaman," kata Bambang.
Bambang menjelaskan cuaca buruk terjadi sejak Rabu pagi. Angin kencang menyebabkan gelombang ombak meninggi hingga 2,5 meter. Untuk alasan keamanan, kegiatan yang berhubungan dengan penyelaman dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan.
Tim SAR, kata Bambang, masih menunggu cuaca membaik untuk melaksanakan operasi kembali. BMKG memprediksi cuaca buruk terjadi sampai Rabu petang.