Sementara itu, evakuasi di area permukaan air difokuskan ke enam sektor dengan titik fokus pencarian garis pantai sejauh 25 nautical mil. Sedangkan pencarian di bawah laut disebar di empat sektor menggunakan side scan sonar, Multibeam echosouder (MBES), ping locator, dan remotely operated underwater vehicle (ROV).
Penyelaman oleh tim pencari dilakukan di area ditemukannya body part, flight data recorder atau FDR, dan serpihan pesawat. Pada pencarian hari keempat sebelumnya, tim gabungan telah menemukan kotak hitam atau black box berisi FDR. FDR adalah rekaman data penerbangan. Tim pun kini tengah mencari bagian black box yang berupa cockpit voice recorder (CVR) atau percakapan dalam kokpit.
Sriwijaya Air SJ-182 yang terbang dari Jakarta menuju Pontianak mengalami kecelakaan pada Sabtu, 9 Januari 2021. Terbang empat menit setelah lepas landas, yakni pukul 14.40 WIB, SJ-182 anjlok dari ketinggian sekitar 10 ribu kaki menuju 250 kaki.
Pesawat dinyatakan hilang kontak, kemudian ditemukan jatuh di perairan sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang. Pesawat milik perusahaan berlogo Ri-Yu itu mengangkut 62 penumpang dalam insiden kecelakaan. Sebanyak 50 orang di antaranya adalah penumpang dan 12 lainnya kru penerbangan, yang enam di antaranya merupakan extra crew (XCU) dan enam lainnya adalah kru aktif.
Baca: Operasi Pencarian Korban Diperluas, Basarnas Duga Potongan Tubuh Terbawa Arus
FRANCISCA CHRISTY ROSANA