"Ini menegaskan bahwa peningkatan produksi migas adalah keharusan agar dapat menopang kebutuhan energi dan bahan baku industri secara berkelanjutan," katanya.
Dwi juga menyampaikan, pada 2020 merupakan masa sulit bagi hulu migas karena terdampak pandemi Covid-19 dan dibayangi harga minyak dunia rendah.
Namun, SKK Migas tetap berkomitmen agar kontribusi hulu migas terhadap perekonomian nasional tetap terjaga.
Pengeboran meningkat
Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin mengatakan pengeboran menjadi kunci penambahan produksi dan cadangan migas di Indonesia. Ke depan, jumlah sumur yang dibor akan terus ditingkatkan 20-30 persen per tahun.
"Harapannya, pada 2025 sampai 2030 jumlah sumur yang dibor sekitar 1.000-1.100 sumur per tahun," katanya.
Ia optimistis karena potensi peningkatan produksi masih banyak. Dari 128 cekungan, baru 20 cekungan diproduksi dan 68 cekungan belum dieksplorasi.