Dari pendapatan Rp 5 juta per hari itu, dipastikan dia meraup keuntungan bersih sekitar Rp 2 juta per hari. Sedangkan panenan sayuran itu bisa bertahan selama 20 hari sehingga dapat menghasilkan Rp 40 juta.
"Kami usaha pertanian sayuran sudah 15 tahun dengan menyewa lahan milik warga setempat," kata petani dari Indramayu, Jawa Barat itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan saat ini aktivitas petani sayuran mulai menggeliat karena permintaan pasar cenderung meningkat di tengah pandemi Covid-19.
Produk hortikultura, seperti mentimun, paria, oyong, terung, dan kacang panjang dari daerah setempat menembus Pasar Induk Kramajat Jati, Jakarta. Begitu juga produksi palawija, seperti jagung, kedelai, dan kacang tanah.
"Kami memperkirakan produksi sayuran dan palawija yang menembus pasar luar daerah sekitar empat ton/hari," katanya.
Klaster pertanian sayuran di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak, Kalanganyar, Cipanas, Malingping, Warunggunung, Panggarangan, dan Banjarsari.