Saat ini, dia memperkerjakan empat orang dan mereka bisa beroleh pendapatan Rp 3 juta per bulan.
Pengembangan pertanian sayuran di daerah itu guna mendorong masyarakat tergerak bercocok tanam di tengah pandemi Covid-19 untuk tetap beroleh pendapatan.
"Kami terus mengembangkan pertanian sayuran karena permintaan pasar meningkat," katanya.
Yanto, seorang petani Bojongleles, Kabupaten Lebak, kewalahan melayani permintaan panenan untuk dipasok ke Tangerang dan Jakarta.
Sebab, dia mengembangkan pertanian sayuran jenis kacang panjang, ketimun, dan paria di lahan persawahan seluas dua hektare.
"Kami memasok produksi sayuran itu sebanyak satu ton dengan komoditas paria, kacang panjang, dan ketimun rata-rata diterima penampung Rp 5.000 per kg dan dapat menghasilkan Rp 5 juta per hari," katanya.