2. RI Impor Jutaan Ton Kedelai, Jokowi: Tak Bisa Lagi Konvensional yang Rutinitas
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan pembangunan pertanian harus dilakukan dengan serius, terutama pada komoditas yang masih banyak bergantung kepada impor.
"Kedelai hati-hati. Jagung, hati-hati. Gula, hati-hati. Ini yang masih jutaan ton. Bawang putih, beras. Meskipun sudah hampir dua tahun kita tidak impor beras, saya akan lihat kondisi lapangannya apakah bisa konsisten kita lakukan untuk tahun mendatang," ujar Jokowi dalam konferensi video, Senin, 11 Januari 2020.
Jokowi meminta jajarannya untuk mencari desain yang terbaik untuk menyelesaikan persoalan impor tersebut. "Menurut saya, tidak bisa kita melakukan hal-hal konvensional, yang rutinitas, monoton seperti yang dilakukan bertahun-tahun."
Pekerja tengah menyelesaikan embuatan tempe di Komplek KOPTI Semanan, Kalideres, Jakarta, Kamis, 7 Januari 2021. Secara bersamaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meluncurkan operasi pasar untuk menekan harga kedelai di pasaran yang saat ini mengalami kenaikan dan dalam operasi pasar ini, kedelai akan dijual ke pengrajin seharga Rp 8.500 per kilogram (kg) dan diupayakan bertahan selama 100 hari ke depan. Tempo/Tony Hartawan
Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah membangun kawasan pertanian berskala ekonomi atau economic scale. "Enggak bisa yang kecil-kecil lagi," ujar dia. Langkah itu saat ini diterapkan dengan pembangunan lumbung pangan atau food estate di Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah.
Ia mengatakan pembangunan pertanian berskala besar akan menggenjot produksi. Sehingga, harga komoditas lokal bisa bersaing dengan komoditas impor. Sebab, apabila produksi sedikit, Harga Pokok Produksi pangan lokal akan kalah dari harga impor.