Penyebab kenaikan harga berikutnya, yaitu masalah permintaan. Dia menuturkan pada 2019-2020 Cina mengalami flu babi, yang membuat semua ternak babi dimusnahkan.
"Sekarang mereka mulai ternak babi dengan jumlah sekitar 470 juta yang tadinya feed-nya tidak diatur, hari ini diatur," ujarnya.
Karena makanan diatur, kata dia, ternak babi yang besar tersebut hampir melipatgandakan permintaan kedelai dari Cina kepada Amerika Serikat dalam waktu singkat.
"Jadi dari 15 juta biasanya permintaan Cina, naik jadi 28 juta(ton) permintaan, ini menyebabkan harga yang tinggi," ujar dia.
Baca: Ingatkan Potensi Krisis Pangan Akibat Pandemi, Jokowi Singgung Tahu Tempe
HENDARTYO HANGGI