Dwi Agung, paman dari korban mengatakan sebenarnya dari pihak TNI sudah bersedia menyiapkan fasilitas kendaraan jika keluarga di Kediri ingin ke Jakarta guna memastikan kabar terbaru dari anggota keluarga penumpang Sriwijaya Air. Namun, tawaran itu akhirnya dibatalkan.
Keluarga sudah meminta agar anak ketiga Nanik yang di Denpasar, Bali, mengurus masalah tersebut bersama dengan suami Rahmania Ekananda. "Sebetulnya tadi malam semua ajudan suaminya (suami Rahmania Ekananda, penumpang Sriwijaya Air) sudah kontak. Tapi yang di sana (Jakarta) ngurusi adiknya," kata Dwi Agung.
Meski di tengah kesedihan di masa pencarian pesawat nahas tersebut, Nanik tetap berharap ada keajaiban, yakni Rahmania Ekananda dan anak serta pengasuh bisa ditemukan. "Saya masih berharap ada keajaiban dari Allah, mudah-mudahan bisa ketemu anak cucu saya," ujar Nanik Mardiyah.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air PK-CLC register SJ-182 jurusan Jakarta-Pontianak dinyatakan lost contact pada Sabtu, 9 Januari 2021. Sesuai dengan jadwal, pesawat berangkat jam 14.36 WIB dan tiba di Pontianak jam 15.44 WIB.
Mundur dari jadwal seharusnya, jam 13.35 WIB karena faktor cuaca. Namun, lost contact terjadi pada jam 14.44 WIB dengan titik terakhir di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu Jakarta.
Hingga kini tim pencarian dan pertolongan (SAR) telah menemukan jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air tersebut. Saat ini, jenazah itu dikumpulkan dalam lima kantong jenazah.
Hal itu dikemukakan Direktur Operasional Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman kepada jurnalis di Jakarta International Container Terminal (JICT) Jakarta Utara. Saat ini telah diserahkan tiga kantong berisi pecahana pesawat dan lima kantong tubuh manusia. Temuan itu diserahkan kepada Disaster Victim Identification (DVI) Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk diselidiki dan diperiksa.
ANTARA
Baca: 6 Fakta Soal Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182: Sempat Delay hingga Terbang Singkat