Tidak tanggung-tanggung, pembeli asal Timur Tengah itu langsung menelepon dan memesan 3.000 tableware atau perangkat makan dari keramik mulai dari piring, gelas, hingga mangkuk.
Kika tidak menyangka media sosial mampu membuat pelanggan asal Qatar langsung percaya. Padahal, mereka sama sekali belum pernah bertemu atau saling mengenal.
Sejak pemesanan dari Qatar itu, Kika mulai kebanjiran pesanan dari beberapa negara di Timur Tengah. Bahkan, berkat media sosial instagram yang kini memiliki 99,200 pengikut itu, Kika mendapatkan pesanan dari pelanggan asal Eropa dan Amerika Serikat.
Menurut dia, pesanan tidak selalu datang dari para pengikut atau followers di Instagram. Pesanan datang dari pengguna lain yang melakukan pencarian produk melalui hashtag atau tagar tertentu.
Sadar dengan kekuatan pemasaran secara daring, ia kemudian terus menggencarkan dan menyempurnakan upaya promosi melalui Instagram. Di antaranya dengan mengunggah foto-foto produk dengan kualitas visual yang bagus.
Pada 2019, ia yang mampu memproduksi hingga puluhan ribu jenis perangkat makan per bulan ini mendapatkan kehormatan dari instagram sebagai satu-satunya pemilik akun dari Asia yang berhasil memanfaatkan instagram sebagai sarana pengembangan bisnis.