Di samping indikasi pemulihan ekonomi, Arifin mengatakan negara-negara konsumen batu bara sedang menghadapi musim dingin. “Jadi kebutuhan energinya meningkat,” ujar Arifin.
Meski begitu, Arifin mengatakan distribusi batu bara diutamakan untuk kebutuhan domestik. kami “Prioritaskan kebutuhan dalam negeri terpenuhi, itu prioritas utama. Kalau tren harganya cenderung bagus, akan kami evaluasi lagi,” ucapnya.
Adapun pemanfaatan batu bara domestik tidak mencapai target pada 2020. Pemanfaatan batu bara tercatat hanya 132 juta dari 155 juta alias 85 persen dari target. Angka ini, tutur Arifin, karena jumlah permintaan dalam negeri menurun karena kebutuhan industri melemah akibat Covid-19.
Sementara itu dari sisi produksi, 2020, Arifin Tasrif mengatakan capaian batu bara dalam negeri telah melampaui target. Produksi yang diproyeksikan mencapai 550 juta ton, pada 2020 mencapai sebesar 558 juta ton. Realisasi 2020 lebih rendah ketimbang 2019 yang mencapai 616 juta ton.
Baca: Bos Pertamina Dorong Gasifikasi Batu Bara: Pemilihan Teknologi Jadi Kunci