TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memandang kenaikan harga batu bara mencerminkan pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Harga batu bara acuan atau HBA pada Januari 2021 naik menjadi 75,84 per ton.
“Indikasi ekonomi mulai bangkit. Jadi akan kami pelajari,” ujar Arifin saat konferensi pers secara virtual, Kamis, 7 Januari 2021.
Peningkatan harga batu bara terjadi dalam tiga bulan terakhir. Sejak Oktober, harga komoditas telah menyentuh US$ 51 per ton sedangkan pada November merangkak menjadi US$ 55,71 per ton. Pada Desember, harga batu bara menjadi US$ 59,65 per ton.
Harga batu bara pada kuartal terakhir 2020 lebih baik ketimbang kuartal kedua dan ketiga. Sejak April lalu, harga batu bara acuan terus mengalami penurunan karena pandemi Covid-19 menjadi hanya US$ 65,77. Harga itu turun dari US$ 67,08 per ton.
Kemudian berturut-turut pada Mei 2020 menjadi US$ 61,11; pada Juni menjadi US$ 52,98; pada Juli menjadi US$ 52,16; dan pada Agustus menjadi US$ 50,34. Kemudian pada September, harga batu bara amblas paling dalam menyentuh US$ 49,42 per ton.