Mengenai Loyal, Erick mengatakan BUMN harus mengutamakan kepentingan bangsa. "Memang sulit menjaga 'conflict of interest' tapi kalau kita balik kepada Amanah, kepentingan bangsa dan negara adalah yang utama," ucapnya.
Selanjutnya Adaptif, yang mengharuskan terus berinovasi menghadapi perubahan. "Dengan Covid-19 ini kita di-challenge untuk terus berubah. BUMN harus siap menanggapi perubahan itu," kata Erick.
Kolaboratif, yang mendorong peningkatan sinergitas seluruh pihak. "Kita harapkan BUMN tidak hanya jago kandang, tapi juga mendunia. Banyak perusahaan BUMN dari berbagai negara bisa kelas dunia, kenapa kita tidak. Sebelum kesana, tentu menjaga reputasi BUMN menjadi hal yang sangat penting," ujar Erick.
Erick mengatakan peluncuran buku "Akhlak untuk Negeri" itu sebagai bagian upaya mendorong BUMN mendunia.
"Saya meyakini pada akhirnya setiap insan akan dikenang karena reputasi dan legacy. Reputasi adalah sebuah akumulasi dari perilaku, prestasi, hingga membentuk konsistensi," ujar Erick.
Buku "Akhlak untuk Negeri" merupakan buah karya pemikiran Erick dibantu Presiden ESQ Group Ary Ginanjar Agustian dalam penyusunan buku itu.
ANTARA
Baca juga: Ingin BUMN Tak Jago Kandang, Erick Thohir Luncurkan Buku Akhlak untuk Negeri