Karena itu, ia mengatakan saat ini kementeriannya tengah mengidentifikasi kegiatan yang ada di UU APBN 2021 yang bisa direalokasi. Namun demikian, ia memastikan realokasi dan refocusing akan dilakukan secara hati-hati sehingga tidak mengganggu Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan akan membeli vaksin Corona dari sejumlah sumber, antara lain Sinovac, Novavax, Pfizer, Astrazeneca dan Covax. Sri Mulyani mengatakan saat ini rencana pembelian itu masih berproses.
Sri Mulyani berujar Kemenkeu terus mengikuti proses tersebut untuk memastikan kebutuhan belanja vaksin tersebut terpenuhi. "Artinya, saat Menkes harus memesan, memberikan down payment, memberi komitmen, kami memberikan jaminan bahwa itu (anggaran) ada."
Selain dari APBN 2021, Sri Mulyani mengatakan masih ada Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan alias SILPA tahun 2020 yang bisa digunakan menambah anggaran vaksinasi sebesar sekitar Rp 47 triliun.
Baca: Rencana PSBB Jawa Bali, Sri Mulyani: Kalau Tidak Dilakukan, Malah Getting Worse