Sebelumnya, Direktur Utama PT Garam (Persero) Achmad Ardianto mengatakan pihaknya akan meningkatkan kapasitas produksi garam premium dari 50 persen dari total produksi menjadi 75 persen. Adapun, PT Garam menargetkan hanya akan memproduksi garam premium pada 2022.
"Kami bisa menghasilkan kualitas garam [oleh industri] farmasi yang diharapkan, tapi belum konsisten. Itu yang mau kami perbaiki," ucapnya kepada Bisnis.
Garam premium yang dimaksud adalah garam yang memiliki kadar Natrium Klorida (NaCl) di atas 97 persen. Seperti diketahui, persyaratan kualitas garam oleh industri farmasi adalah 99,99 persen.
Ardianto mencatat kapasitas produksi PT Garam mencapai 500 ribu ton per tahun. Dengan kata lain, 20 persen dari hasil produksi garam rakyat dapat diserap oleh sektor manufaktur pada 2022.
Ardianto menyatakan setelah pihaknya dapat seluruhnya memproduksi garam premium, PT Garam akan menurunkan keahlian dan teknologi tersebut kepada petani rakyat lainnya.
BISNIS
Baca juga: Menperin Ancam Importir Nakal yang Jual Garam dan Gula di Dalam Negeri