TEMPO.CO, Jakarta - Selama tahun 2020 atau Januari hingga Desember terjadi inflasi sebesar 1,68 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 103,93 pada Desember 2019 menjadi 105,68 pada Desember 2020.
"Selama tahun 2020 sebagian besar kelompok pengeluaran mengalami inflasi," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi video, Senin, 4 Januari 2021.
Kelompok pengeluaran tersebut, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,63 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,35 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,03 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,79 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,73 persen.
Selain itu juga disumbang dari kelompok pendidikan sebesar 1,40 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,26 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,80 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi, yaitu: kelompok transportasi sebesar 0,85 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,35 persen.
Inflasi tertinggi pada 2020 terjadi pada Desember sebesar 0,45 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi pada bulan tersebut, antara lain cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, daging ayam ras, ikan segar, tomat, jeruk, minyak goreng, rokok kretek filter, dan tarif angkutan udara.