Untuk inflasi inti 1,60 persen dengan andil 1,05 persen. Inflasi harga diatur pemerintah sebesar 0,25 persen dengan andil 0,04 persen. Sedangkan harga bergejolak inflasi 3,62 persen dengan andil 0,50 persen.
Untuk komponen energi terjadi deflasi -0,90 persen memiliki andil -0,08 persen dan komponen bahan makan inflasi 3,48 persen dengan andil 0,62 persen.
Dari 90 kota yang disurvei, 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi Gunungsitoli sebesar 1,87 persen. Utamanya disebabkan oleh kenaikan harga cabai merah dengan andil 0,64 persen, cabai rawit andil 0,38 persen.
"Kemudian inflasi terendah terjadi di Kota Tanjung Selor sebesar 0,05 persen," ujarnya.
Deflasi tertinggi, kata dia, terjadi di Luwuk -0,26 persen. Hal itu utamanya andil dari harga cabai merah yang 0,1 persen, kemudian angkutan udara 0,09 persen. Deflasi terendah ada di Ambon sebesar -0,07 persen.
Baca: Impor Vaksin Naik Sejak Awal Tahun, Paling Tinggi di Bulan November
HENDARTYO HANGGI