TEMPO.CO, Bandung - Ketua Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Kota Bandung, Asep Nurdin memastikan aksi mogok produksi berakhir. Mulai Senin, 4 Januari 2021, pengrajin tahu tempe akan mulai berjualan kembali.
“Berakhir besok. Kita ingin harga naik. Ancer-ancernya 20-30 persen naiknya. Per potongan kecil paling naik Rp 50 rupiah. Yang biasa Rp 4 ribu jadi Rp 4.500 tiap potong 4 ons. Yang Rp 6 ribu jadi Rp 6.500,” kata dia, Minggu, 3 Januari 2021.
Asep mengklaim, kenaikan harga jual hanya untuk menutupi kenaikan harga bahan baku. Menurut dia, produsen tempe tahu tidak mengambil untung.
Asep mengatakan, produsen tahu-tempe terpaksa mengambil langkah mogok produksi selama tiga hari sejak 1 Januari 2021, dan berakhir hari Minggu, 3 Januari 2021. Harga kedelai impor yang melambung dari Rp 7 ribu menjadi Rp 9 ribu menggerus keuntungan produsen.
“Standarnya Rp 7 ribu, naik Rp 2 ribu. Jadi sudah agak susah untuk merekayasa lagi. Biasanya pengrajin cerdas, tapi kalau sudah Rp 9 ribu kemarin sudah enggak bisa,” kata Asep.
Produsen tahu tempe sudah berupaya menekan ongkos produksi mengimbangi kenaikan harga kedelai. Di antaranya dengan memperkecil ukuran tahu-tempe, hingga mengurangi produksi.