TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM Bahlil Lahadalia menargetkan groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek industri sel baterai mobil listrik terintegrasi dilakukan di semester I 2020. Proyek tersebut akan dieksekusi oleh LG Energy Solution Ltd bekerja sama dengan Konsorsium Badan Usaha Milik Negara.
"Doakan ini tidak akan lama. Kemungkinan besar akan dilakukan grounbreaking pada semester pertama 2021. Ini bukan MoU-MoU-an, enggak. Tahun 2021 semester pertama, insyaaAllah tahap pertama akan dimulai pembangunan pabrik," ujar Bahlil dalam konferensi video, Rabu, 30 Desember 2020.
Bahlil sebelumnya telah menandatangani Nota Kesepahaman alias MoU dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan pada tanggal 18 Desember 2020. Penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan Sung Yun-mo.
MoU itu berisi tentang kerjasama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan atau smelter, pemurnian alias refining, serta industri prekursor dan katoda dengan nilai rencana investasi mencapai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 142 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat.
Bahlil mengatakan poin-poin yang tertuang dalam nota kesepahaman tersebut sudah dibahas dengan perusahaan pelat merah yang terlibat. Rencananya, pada bulan Januari 2021 akan ada penandatanganan kontrak dengan konsorsium BUMN dan pada Februari 2021 proyek bisa masuk ke tahap pertama.