TEMPO.CO, Jakarta - Mantan menteri kelautan dan perikanan Susi Pudjiastuti blakblakan bicara soal perasaannya menanggapi kebijakannya melarang ekspor benih lobster di masa lalu yang dirombak seiring perjalanan waktu dan pergantian jabatan menteri.
Ketika ditanya bagaimana apakah merasa sia-sia karena kebijakannya diubah, ia membenarkannya. "Sometimes iya (merasa sia-sia). Tapi saya pikir lagi, I tried my best. I cry sometimes. But I can not do anything.," ujar Susi saat diwawancara dalam acara Mata Najwa yang ditayangkan melalui akun YouTube Najwa Shihab, Rabu, 23 Desember 2020.
Dalam video bertajuk "Gelap Terang 2020: Soal Korupsi Lobster, Susi: Saya Tidak Kaget (Part 7)" dan berdurasi 12 menit 28 detik itu, Susi sering kali mengelak saat ditanya soal Edhy Prabowo yang ditangkap terkait kasus dugaan suap ekspor benih lobster.
"Saya no comment. Turut berduka, prihatin," ucap Susi. Meski begitu, ia menilai semua ini terjadi juga karena ada permainan antar mafia dalam bisnis ekspor benih lobster. "Old player doesn't like the new game. Tapi saya tidak tahu... Mungkin saja."
Yang pasti Susi mengaku tidak kaget dengan terungkapnya kasus korupsi ekspor benih lobster tersebut. "Saya tidak kaget. It's always there. The game is always there. I was fighting for that five years, but I failed," ujarnya.