Lebih jauh, Arief memastikan, Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menampung aspirasi dari para mitra dan pemangku kepentingan, yang pada akhirnya bermuara pada agenda kemaslahatan.
Namun ketika dihubungi terpisah, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas masih enggan berkomentar banyak terkait negosiasi yang telah berlanjut. "Belum tahu," ucapnya.
Dia tetap menggarisbawahi keberpihakan yang lebih tinggi untuk pengembangan UMKM dari perbankan syariah tetap diperlukan. Jika dunia perbankan khususnya bank syariah tidak dapat berkomitmen bagi terciptanya keadilan terutama keadilan dalam bidang ekonomi, maka pengembangan ekonomi pun dinilai telah melenceng dari Pancasila dan UUD 1945.
"Muhammadiyah konsisten dengan amanat konstitusi, tugas negara melindungi dan menyejahterakan rakyat," ucap Anwar Abbas.
Rakyat dalam hal ini, menurut dia, tentu secara keseluruhan khususnya tengah dan bawah. "Untuk itu buatlah kebijakan yang bisa mendorong yang di bawah untuk naik ke atas, sehingga struktur masyarakat yang seperti piramid berubah menjadi seperti belah ketupat. Jadi, yang besar itu bukan kelas bawah tapi kelas menengah," ucapnya.
BISNIS
Baca: Begini PBNU Minta Bank Syariah Indonesia Tak Kalah dengan Bank Konvensional