TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama dengan PT Nabil Surya Persada menandatangani kerja sama studi kelayakan (feasibility study) rencana pembangunan jembatan penghubung Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa yang dimulai Januari 2021.
Direktur PT Nabil Surya Persada, Fauzi, mengatakan bahwa penandatanganan studi kelayakan itu merupakan bukti kesungguhan Pemda untuk membangun jembatan penghubung Lombok-Sumbawa guna membangun ekonomi masyarakat.
"Untuk anggaran FS (feasibility study) dan semua pelaksanaan kedepannya investasinya semua di backup oleh PT.l Nabil Surya Persada," ujarnya usai penandatangan kerjasama dengan Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah di Mataram, Rabu 23 Desember 2020.
Fauzi mengemukakan bahwa feasibility study ini akan mulai dilakukan pada Januari 2021. Selain itu, ia juga berharap agar ikhtiar bersama ini dapat terlaksana dengan baik dan dapat segera terwujud.
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mendukung rencana pembangunan jembatan penghubung Lombok-Sumbawa tersebut. Namun demikian, ia menekankan pembangunan tersebut tidak bisa didanai oleh daerah. Karena, jika menggunakan anggaran tidak akan bisa mengingat dananya cukup besar. Oleh karena itu dananya harus dari investor.