Meski sentimen terhadap reshuffle kabinet cenderung positif, Ibrahim memperkirakan kondisi tersebut tak serta-merta bakal membuat posisi rupiah menguat. Ibrahim mengatakan nilai tukar rupiah masih dibayangi tekanan oleh faktor eksternal, yaitu lockdown beberapa negara di Eropa. Situasi ini terjadi setelah munculnya mutasi baru virus Corona.
Sementara itu, pada sore hari ini IHSG anjlok lebih dari 2 persen pada perdagangan hari ini. IHSG anjlok menyusul ketakutan pelaku pasar terkait penemuan varian baru virus corona di Inggris yang disebut menyebar lebih cepat.
Data Bloomberg menunjukkan IHSG ditutup melemah 142,33 poin atau 2,31 persen ke level 6.023,28. Indeks dibuka di level 6.146,65 dan bergerak di rentang 6.010,21 hingga 6.176,46.
Kejatuhan IHSG dimulai saat sesi kedua berlangsung. Pada pukul 13.36 WIB, indeks saham anjlok 1,79 persen atau 110,23 poin menjadi 6.055,39. Pada akhir sesi I, indeks juga melemah cukup dalam sebesar 0,84 persen.
Sedangkan pada penutupan perdagangan hari ini, sebanyak 116 saham menguat, 401 saham melemah, dan 192 saham stagnan. Secara sektoral, seluruh sektor melemah yang mana sektor infrastruktur anjlok paling dalam sebesar 3,84 persen.
Baca: Usai Dicopot Jokowi dari Menteri, Wishnutama Ingin Quality Time dengan Keluarga