Budi melanjutkan khususnya di rest area tol pengetesan secara acak akan dilakukan oleh pihak kepolisian. Pengetesan ini berlaku bagi pengguna angkutan pribadi dan umum.
Di dalam surat edaran (SE) No. 20/2020 tentang petunjuk pelaksanaan perjalanan orang dengan transportasi darat selama masa Nataru dalam masa pandemi Covid-19. Kemenhub juga menyebut ketentuan penggunaan rapid test antibodi bagi angkutan darat masih boleh digunakan sesuai ketentuan yang ada, yaitu dengan hasil non reaktif yang berlaku 14 hari pada saat keberangkatan.
Khusus perjalanan ke Pulau Bali, wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif menggunakan rapid test antigen paling lama 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan mengisi e-HAC Indonesia.
"Untuk perjalanan dari dan ke Pulau Jawa serta di dalam Pulau Jawa [antarprovinsi/Kabupaten/Kota], dihimbau menggunakan rapid test antigen paling lama 3 x 24 jam sebelum keberangkatan sebagai persyaratan perjalanan dan wajib mengisi e-HAC Indonesia," katanya.
Sementara itu, aturan terkait pelaksanaan tes acak tercantum pula dalam SE bertanggal 19 Desember 2020 tersebut. Pelaksanaan pengawasan dengan melakukan tes acak (random test) rapid test antigen dilakukan di terminal penumpang; pelabuhan sungai, danau, dan penyeberangan.
Selain itu juga tes acak di unit pelaksana penimbangan kendaraan bermotor tertentu yang dijadikan sebagai tempat peristirahatan (rest area) sementara; jalan, untuk kendaraan bermotor perseorangan; dan tempat peristirahatan (rest area) di jalan tol, untuk kendaraan bermotor perseorangan.
Baca: Anggarkan Rp 398 M, Kemenhub Bangun Pelabuhan Laut Sanur di Bali