TEMPO.CO, Jakarta - General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan mengatakan hingga November 2020, konsumsi listrik di wilayah distribusi Jakarta Raya tercatat turun hingga 4,58 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menurutnya, realisasi konsumsi atau penjualan tenaga listrik tersebut sangat jauh dari target yang telah ditetapkan sebelum merebaknya pandemi Covid-19.
"Sebetulnya proyeksi pertumbuhan tahun ini ya kami rencananya tumbuh sekitar 4 persen. Penjualan tenaga listrik dengan adanya pandemi ini realisasi jauh panggang dari api, yang kami inginkan tumbuh 4 persen malah sekarang turun 4,58 persen. Ini sesuatu yang disayangkan, tapi memang kondisi ekonomi juga di mana-mana sedang kena hit," ujar Doddy dalam press briefing secara virtual, Selasa, 22 Desember 2020.
Meski turun, imbuh Doddy, realisasi penjualan listrik hingga November tersebut masih lebih baik dari proyeksi skenario semasa pandemi.
Pada masa awal pandemi, PLN UID Jakarta Raya membuat proyeksi penjualan listrik mulai dari skenario optimistis hingga skenario pesimistis. Dalam skenario optimistis, penjualan listrik hingga akhir tahun ini diperkirakan turun 10 persen dibandingkan realisasi tahun lalu.
Sedangkan dalam skenario moderat, penjualan listrik diperkirakan turun 15 persen. Bahkan penjualan listrik tahun ini diproyeksikan turun hingga 18 persen dalam skenario pesimistis.