Vaksin Sinovac sendiri kabarnya harus disuntik dua kali untuk satu orang. Artinya dibutuhkan sekitar 364 juta dosis untuk proses vaksinasi jika mengacu pada standar 70 persen terhadap populasi.
Ketiga, saat ini Kementerian Kesehatan dan Badan Usaha Milik Neegara, Bio Farma masih menghitung efektivitas dari vaksin yang tersedia. Jika efektivitasnya 90 persen, artinya pemerintah harus menyiapkan dosis vaksin 10 persen lebih banyak dari jumlah orang yang akan disuntik agar mencapai 100 persen.
Dengan begitu vaksin yang disiapkan mencapai 364 juta dosis ditambah 10 persen.
Dan keempat, pemerintah juga terus menghitung tingkat pemborosan atau potensi rusak dari proses distribusi vaksinasi. Dia mengatakan dari proses pendistribusian hingga penyuntikan kemungkinan masih ada yang terbuang atau mengalami kerusakan.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Sri Mulyani: Pendapatan Negara Turun Tajam, Rp 1.423 T hingga November 2020