TEMPO.CO, Jakarta – PT Pertamina (Persero) terus menambah jumlah Pertashop alias stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) mini di wilayah perdesaan. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perseroan membidik jumlah Pertashop hingga mencapai 10 ribu unit dalam waktu lima tahun.
“Sekarang kami memiliki 7.000 SPBU. Tapi jumlah ini masih kurang dan menjadi tantangan bagaimana kita sebagai negara yang memiliki 17 ribu pulau dapat mendistribusikan BBM dan LPG,” ujar Nicke dalam acara penandatanganan nota kesepahaman Pertamina bersama Kementerian Koperasi dan UKM pada Senin, 21 Desember 2020.
Program Pertashop sejalan dengan upaya perseroan memperluas jangkauan BBM satu harga melalui program one vilone village on outlet. Lewat program ini, Nicke meyakini masyarakat di desa-desa dapat mengakses BBM ramah lingkungan. Sebab, BBM yang dijual di gerai Pertashop adalah BBM dengan oktan tinggi dan non-subsidi.
Untuk mempercepat pertumbuhan gerai Pertashop, Pertamina menggelar kerja sama dengan pelbagai pihak, seperti Kementerian Dalam Negeri. Teranyar, Pertamina bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah untuk menggandeng UMKM menjadi mitra perseroan.
Nicke berharap kerja sama ini membuat UMKM naik kelas dan tidak lagi tergolong dalam kategori masyarakat miskin penerima subsidi bantuan.