Wakil Ketua Bidang Industri Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Johnny Darmawan, mengatakan Pelabuhan Tanjung Priok bisa berbagi kapasitas dengan Patimban. Meski tak menampik akan ada persaingan mencari pengguna jasa, dia yakin Priok tetap dibutuhkan produsen dari basis produksi kawasan Jakarta dan Bekasi.
“Soal pembagian market biar pemerintah yang atur,” ujarnya. “Yang pasti fasilitas ekspor Indonesia semakin memadai.”
Johnny menduga tingkat permintaan pasar ekspor otomotif belum akan pulih tahun depan karena pandemi Covid-19. Merujuk data Gaikindo pada Januari hingga November 2020, total ekspor CBU hanya 206.685 unit, anjlok 32 persen dibandingkan periode serupa 2019 yang mencapai 306.901 unit.
“Ekspor mobil mungkin baru membaik pada 2022, tapi tak masalah karena Patimban kan melayani jenis kargo lainnya juga.”
Presiden Jokowi meminta agar pelabuhan yang nilai pembangunannya mencapai Rp 43,2 triliun itu dipakai untuk ekspor produk selain otomotif. Pada tahap akhir, Patimban ditargetkan melayan 7 juta TEUs peti kemas. "Mendukung UMKM, sektor pertanian, indsutri kreatif, serta produk lainnya, sehingga mampu bersaing di pasar global," ujarnya.