TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih terkonsolidasi dalam jangka pendek walaupun masih berada dalam tren bullish.
Presiden Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan saat ini IHSG berpotensi koreksi karena berada pada rentang konsolidasi wajar. Pelemahan diproyeksikan terus terjadi apabila indeks tidak mampu bertahan di atas level resisten terdekat.
“Fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” tulis William dalam riset harian, Minggu, 20 Desember 2020.
Senada, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG masih berada dalam tren bullish. Kendati demikian, indeks rentan terkoreksi jangka pendek. Apalagi, IHSG terpantau sudah menguat signifikan sejak awal bulan ini sebesar 14,55 persen.
“Investor masih fokus akan perkembangan stimulus di Amerika Serikat, Di sisi lain, ada kekhawatiran dari lonjakan kasus Covid-19,” tulis Dennies.
William pun memperkirakan IHSG akan bergerak pada rentang 5.920 - 6.123 pada perdagangan awal pekan ini dengan saham pilihan UNVR, AALI, JSMR, CTRA, ITMG, WIKA, dan MYOR.