TEMPO.CO, Jakarta -Langkah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek melakukan investasi langsung ke sektor perbankan dengan membeli saham Bank Jago semakin memperkuat pangsa pasar dari ekosistem bisnisnya. Strategi Gojek ini sejalan dengan langkah perusahaan membesarkan layanan keuangan digital di Indonesia dan rencana Bank Jago yang akan fokus menjadi bank digital.
Pengamat pasar modal dari Finvesol Consulting Fendy Susiyanto menilai strategi Gojek melebarkan sayap ke perbankan digital sebagai langkah yang tepat untuk menumbuhkan bisnisnya yakni dengan menjadi solusi bagi jutaan pelaku usaha yang ada di dalam ekosistemnya.
Terlebih saat ini dengan ratusan ribu UMKM dan jutaan pengemudi yang terhubung, Gojek membutuhkan peran perbankan untuk mendorong pelaku usaha tersebut memperbesar kapasitas bisnisnya dengan suntikan modal usaha. Sinergi Gojek dengan Bank Jago dinilai akan semakin memantapkan kehadiran sistem keuangan dan perbankan digital di Indonesia.
"Masuknya Gojek ke industri keuangan juga membuktikan bahwa bank masih memiliki posisi strategis dalam perekonomian," ujar Fendy seperti dikutip, Sabtu, 19 Desember 2020.
Melalui keterbukaan informasi Bank Jago ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat kemarin, 18 Desember 2020, Co-CEO Gojek Andre Soelistyo, mengatakan bahwa investasi di Bank Jago merupakan bagian dari strategi bisnis jangka panjang. Hal ini pula yang diyakini bakal memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis Gojek di masa depan.