TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perdagangan Agus Suparmanto baru saja menerima kunjungan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Daya Tarik Ekonomi, Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis Franck Riester, di Jakarta, pada Selasa, 15 Desember 2020.
Dalam pertemuan ini, Agus menyampaikan harapannya agar Kerja Sama Menyeluruh Indonesia-Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU-CEPA) dapat mencapai kesepakatan pada akhir tahun 2021.
"Untuk itu kami berharap dukungan penuh Prancis untuk memperlancar proses negosiasi,” kata Agus dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020.
Sebelumnya, perundingan IEU-CEPA telah dilaksanakan sebanyak 9 putaran. Putaran terakhir dilakukan pada 2 sampai 6 Desember 2019 di Brussels, Belgia.
Baca juga : Mendag: Masih Ada Disparitas Harga Pangan Cukup Besar di Sejumlah Daerah
Dalam pertemuan ini, Mendag mengangkat sejumlah isu seperti akses pasar produk kelapa sawit ke Eropa yang mengalami berbagai tantangan di pasar Uni Eropa, antara lain kebijakan Renewable Energy Directive (RED) II.
Lalu ada juga isu bea anti-subsidi (countervailing duties) terhadap biodiesel Indonesia, pengecualian dari insentif pajak untuk bahan bakar alam di Prancis. Terakhir yaitu soal kampanye negatif terhadap produk minyak nabati seperti sawit.
Tapi terkait masalah ini, Agus tetap menyambut baik hasil kesepakatan pembentukan kelompok kerja (Joint Working Group) antara Uni Eropa dan beberapa negara ASEAN guna membahas tantangan pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs) di sektor minyak nabati.
Sehingga, Agus Suparmanto berharap pertemuan pertama yang direncanakan berlangsung pada Januari 2021 berlangsung produktif.
Hanya saja, perundingan untuk putaran ke-10 tertunda akibat Covid-19 dan kedua pihak melakukan perundingan intersesi secara virtual pada 15 sampai 26 Juni 2020. Putaran ke-10 diperkirakan dilaksanakan pada Maret 2021 dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2021.
Indonesia, kata Agus, menyambut baik perkembangan negosiasi IEU-CEPA yang telah dicapai kedua pihak dalam tiga tahun terakhir. Meskipun, momentum positifnya sedikit terganggu pandemi yang mengakibatkan diundurnya perundingan ke-10. "Tapi kedua belah pihak masih berkomitmen menyelesaikan negosiasi secepatnya,” kata Agus.
Adapun pertemuan ini dilakukan dalam bagian kunjungan kerja Frank ke tiga negara sekaligus pada 12 sampai 20 Desember 2020. Selain Indonesia, Frank juga bertandang ke Singapura dan Korea Selatan.
FAJAR PEBRIANTO