TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT mencatat selama 2001 sampai 2018 tren traffic fatality atau kematian akibat kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) di Indonesia cenderung naik. Data berbeda ditemukan pada kecelakaan lalu lintas di Amerika Serikat dan Eropa yang angkanya malah turun.
Investigator LLAJ KNKT Budi susandi mengatakan dari 2001 terdapat 10 ribu orang meninggal dan di 2019 di atas 40 ribu orang meninggal per tahun. "Artinya per hari ada 70 orang yang meninggal akibat kecelakaan angkutan jalan, kalau bagi lagi per jam, maka ada tiga yang meninggal di jalan per jam," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 17 Desember 2020.
Angka tersebut lebih tinggi dari pada korban meninggal akibat overdosis narkoba. Untuk itu, kata dia, pemerintah perlu melakukan intervensi agar tingkat fatalitas kecelakaan ini tidak semakin tinggi.
Intervensi itu, kata dia, salah satunya dengan melakukan upaya-upaya sistematis dalam hal peningkatan kelayakan kendaraan, maupun meningkatkan kompetensi kepada para pengguna kendaraan di jalan.
Dia juga menuturkan kecelakaan LLAJ yang diinvestigasi KNKT meningkat sejak 2010. Meski, tidak semua kecelakaan diinvestigasi Komite tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan moda LLAJ menjadi salah satu moda dengan jumlah kecelakaan terbanyak yang diinvestigasi KNKT. Adapun moda LLAJ KNKT melakukan investigasi kecelakaan sebanyak 12 investigasi selama 2020.
"Lalu lintas jalan kami prihatin, khusus tol Cipali, usaha kami untuk Cipali ini luar biasa, tapi kecelakaan 85 persen karena human factor kelelahan tepatnya," kata Soerjanto.
KNKT, kata dia, bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dengan pengelola tol Cipali, terus berupaya menurunkan tingkat kecelakaan. "Karena kecelakaan di Jalan Tol Cipali (tabrakan) depan belakang, sebulan itu bisa 36 kali kejadian, dari warga yang menyeberang itu 4 sampai 5 kali," ujar dia.
Baca: 771 Kecelakaan Lalu Lintas saat Mudik, Polri: Turun 19 Persen