TEMPO.CO, Jakarta – Semangat dan komitmen tiga bank syariah milik Himbara yang bersatu menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk. akan terus mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) seperti yang sudah dilakukan selama ini. Persentase penyaluran bagi UMKM dari tiga bank syariah yang akan merger ini diproyeksikan akan mencapai 23 persen pada Desember 2021 dari total pembiayaan.
Dirut BRI Syariah Tbk Ngatari mengatakan, dalam Rancangan Penggabungan yang sudah dipublikasikan, komitmen dukungan Bank Hasil Penggabungan (BHP) kepada UMKM telah jelas tercantum. “Bank Hasil Penggabungan akan terus memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan melalui produk dan layanan keuangan syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM baik secara langsung maupun sinergi dengan bank-bank Himbara dan Pemerintah Indonesia,” ujar Ngatari yang juga Anggota Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Kamis, 17 Desember 2020.
Keseriusan dan komitmen Bank Syariah Indonesia tercermin dari struktur pengurus dengan adanya direksi yang khusus membawahi retail banking dan UMKM di antara 10 orang jajaran direksi yang akan memperkuat bank syariah terbesar di Tanah Air tersebut.
Bank Syariah Indonesia telah merumuskan strategi khusus untuk mendukung UMKM Indonesia yang berfokus pada pertumbuhan yang sehat di sektor UKM dan Mikro dengan memanfaatkan teknologi digital demi mewujudkan mandat Pemerintah Indonesia dalam memajukan UMKM Indonesia.
Proyeksi persentase penyaluran pembiayaan untuk UMKM dari tiga bank syariah yang akan bergabung hingga akhir Desember tahun depan sebesar 23 persen. Selain itu, Bank Hasil Penggabungan siap untuk berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), serta organisasi kemasyarakatan lainnya untuk memajukan pelaku UMKM di Tanah Air.
“Dukungan bagi UMKM tidak akan kendor, karena merekalah tulang punggung perekonomian nasional," kata Ngatari.