TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yakin 2021 menjadi tahun penuh peluang dan tantangan, serta tahun pemulihan ekonomi nasional dan global.
"Keyakinan ini didasari sinyal pemulihan yang terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia," kata dia dalam diskusi virtual, Kamis, 17 Desember 2020.
Dia mengatakan perekonomian Indonesia telah melewati sisi terendah di triwulan III yang terkontraksi minus 3,49. Kendati begitu, kata dia, pertumbuhan tersebut lebih baik dari negara lain seperti Jerman, Filipina, Singapura, dan Meksiko yang terkontraksi lebih dari 4 persen.
Selain itu, surplus neraca perdagangan, surplus transaksi berjalan pada November ini mencerminkan getaran sektor usaha yang masih kuat dan optimis pada prospek perekonomian nasional.
Di sisi pasar keuangan, menurutnya, sentimen pasar membaik. Hal itu dilihat dari Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG telah tembus di atas 6.000 dan rupiah di Rp 14.100 per dolar Amerika Serikat.
"Keduanya kembali pada kondisi sebelum terjadinya Covid-19. Pemerintah melihat ini recovery yang positif di capital market," ujarnya.