TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia memberi perhatian pada konservasi dan kelestarian hutan dan lahan. Karena itu, Indonesia mendukung kerja sama dengan AstraZeneca (AZ) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk menanam 20 juta pohon hingga akhir 2025.
"Kami mendorong berbagai stakeholders baik dari swasta, LSM, organisasi internasional, agar berpartisipasi dalam pendanaannya baik hibah maupun pinjaman untuk mendukung program rehabilitasi hutan," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 17 Desember 2020.
Komitmen kerja sama Kemenko Maritim dan AstraZeneca ditandai dengan penandatanganan kerja sama oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Maritim dan Investasi Nani Hendiarti dan Presiden Direktur PT AstraZeneca Indonesia Chon Se Wan di Jakarta, Rabu.
Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa dalam satu dekade luas lahan kritis di Indonesia terus menurun hingga lebih dari 50 persen.
Pada 2018 luas area lahan kritis tercatat sebesar 14,01 juta hektare. Jumlah itu menurun dibanding yang tercatat di tahun 2009 sebesar 30,1 juta hektare. Bahkan selama masa pandemi ini, pemerintah Indonesia terus melanjutkan usahanya dalam mengurangi lahan kiritis melalui berbagai upaya.
Komitmen dan penandatanganan kerja sama dengan AstraZeneca itu merupakan bagian dari program global AZ Forest untuk menanam 50 juta pohon di seluruh dunia, di mana komitmen AZ Forest di Indonesia adalah menanam 20 juta pohon yang bisa merehabilitasi dan merevitalisasi lahan kritis seluas lebih kurang 30 ribu hektare di Tanjung Puting, Kalimantan Tengah dan di Citarum, Jawa Barat, hingga 2025.