TEMPO.CO, Jakarta - Dua pekan menjelang akhir tahun, penyaluran anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) baru mencapai Rp 481,61 triliun atau 69,3 persen dari pagu anggaran senilai Rp 695,2 triliun. Pemerintah memprediksi tak seluruh dana mampu terserap hingga akhir Desember nanti.
"Kami melihat sepertinya tidak mungkin (terserap) 100 persen," ujar Ketua Satuan Tugas PEN Budi Gunadi Sadikin, Rabu 16 Desember 2020.
Budi mengatakan pemerintah telah berdiskusi mengenai potensi anggaran PEN yang tersisa tahun ini. Menurut dia sebagian dananya diputuskan akan dialihkan untuk pendanaan program vaksinasi Covid-19 tahun depan. Pemerintah berencana menanggung pemberian vaksin kepada 107 juta orang dengan total kebutuhan vaksin mencapai 247 juta dosis.
Meski begitu pemerintah masih berupaya mempercepat penyaluran dana PEN. Fokus utama pemerintah ialah menyelesaikan penyaluran anggaran untuk perlindungan sosial serta usaha mikro, kecil, dan menengah yang realisasinya hingga 14 Desember lalu masing-masing mencapai 94,15 persen dan 91,73 persen.
Dalam sektor perlindungan usaha, penyaluran bantuan langsung tunai dana desa menjadi salah satu kontributor terbesar. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah menyalurkan Rp 20,41 triliun dari total pagu anggaran Rp 31,8 triliun.
Prioritas lainnya adalah sektor pembiayaan korporasi yang baru mencapai 13 persen. Dari pagu anggaran Rp 61,22 triliun, baru Rp 8,15 triliun yang tersalurkan.