Beranggotakan 673 perusahaan dari seluruh Indonesia, Hosea mengatakan kerugian bisnis event dan konvensi di organisasinya bisa menembus Rp 44 triliun, bila dikalkulasi dari pembatalan berbagai acara selama sepuluh bulan terakhir.
Dia meminta agar pemerintah tak hanya mengetatkan pembatasan sosial, namun juga proaktif menggelar acara publik yang aman di masa Covid-19. Untuk rebound atau pemulihan bisnis, kata Hosea, sektor swasta sudah mulai kehabisan modal dan kepercayaan diri.
“Yang masih punya uang kan pemerintah, seharusnya bisa memancing geliat bisnis pameran yang aman untuk didatangi publik,” kata dia.
Pemerintah sebelumnya memutuskan larangan kegiatan massal dan perayaan tahun di tempat umum yang dapat memicu kerumunan. Lewat keterangan tertulis, Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan kebijakan itu diambil karena peningkatan jumlah kasus positif dan angka kematian di puluhan provinsi pasca liburan panjang akhir Oktober lalu.
Di daerah zona merah pandemi, termasuk DKI Jakarta, Luhut meminta penerapan kerja dari rumah (work from home) hingga 75 persen. jam operasional tempat umum seperti mall dan pusat hiburan pun dibatasi, hingga pukul 19.00 untuk DKI, dan pukul 20.00 untuk Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah
Munculnya Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020 yang mewajibkan tes usap bagi pengunjung Pulau Dewata pun membuat geger pengusaha tiket transportasi dan penyedia paket wisata. Luhut meminta kebijakan yang akan berlaku hingga awal 2021 itu diikuti.