Tak hanya itu, dengan semakin sedikitnya jam kerja maka rata-rata pendapatan pun turun. Secara umum, pendapatan pekerja turun 9,9 persen pada kuartal awal tahun ini atau setara dengan penurunan 3,4 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Masih dari laporan yang sama, kesenjangan pekerjaan terbesar berada di Asia Selatan, dimana tingkat pekerjaan pada tahun ini hampir menyentuh 50 juta pekerjaan atau di bawah baseline prakrisis.
Kesenjangan pekerjaan di Asia Timur diperkirakan mencapai 16 juta pekerjaan, diikuti Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik dengan nilai masing-masing 14 juta dan 500.000 pekerjaan.
“Terlalu banyak pekerja yang masuk ke jurang kemiskinan. Pertumbuhan ekonomi, pekerja, dan perusahaan kesulitan untuk kembali bangkit dari krisis dan berkontribusi terhadap pertumbuhan kawasan ini,” demikian ditulis dalam laporan ILO ini.
BISNIS
Baca: Erick Thohir: Kalau Covid-19 Tak Selesai, Tak Mungkin Tumbuh di Kuartal II 2021